Seorang pedagang kue yang tidak ingin identitasnya disebutkan mengatakan, lapak dagangannya sudah diatur oleh pengelola pasar, pedagang tinggal datang dan berjualan. "Bayar 300.000 (tiga ratus ribu rupiah) setiap lapak, nanti dikasih pengelola pasar stiker," ucapnya kepada wartawan aesennews.com jumat (24/03/23).
Pedagang ikan bakar bernama tedi (56) mengatakan, dagangan sepi sekarang, hari ini aja cuma laku sedikit (tanpa menyebutkan pastinya). "Belum biaya setiap hari masih dipungut uang sampah Rp.2000/hari, mulai dagang dari jam 14.30 wib sampai waktu magrib tiba," jelasnya.
Direktur perusahaan daerah (PD) pasar tapis berseri Edy gulvari saat di konfirmasi melalui WhatsApp mengatakan, tidak mau menjelaskan kebenaran pungutan biaya setiap lapak 300.000 tersebut kepada pedagang takjil. "Udah saya bilang saya kurang tau ada biaya atau tidaknya makanya silahkan tanyakan kepada kepala pasar dan paguyuban pedagangnya," jawab Direktur PD Pasar tapis berseri Edy gulvari.
Lain dengan keterangan PD Pasar, Ketua komisi ll DPRD Kota Bandarlampung Abdul salim mengatakan, sudah komunikasi dengan direktur PD pasar tapis berseri yang menceritakan biaya 300.000 / lapak diakuinya benar. "Diakui biaya 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) itu sudah melalui kesepakatan antara pengelola pasar dan perkumpulan pedagang pasar rakyat (PPPR) perumnas wayhalim," terang ketua komisi ll Abdul salim kepada wartawan aesennews.com jumat (24/03/23).
Menurut ketua komisi ll DPRD kota bandarlampung Abdul salim menjelaskan, sebaiknya dimasa sulit ini tidak dibenarkan ada biaya yang dapat memberatkan rakyat dalam mencari rejeki. "Pada masa sekarang ini mencari rejeki sangat sulit, jangan sampai memberatkan pedagang. Jangan sampai mempersulit pedagang, dan jangan sampai ada pungli atau pungutan liar yaang dimanfaatkan oknum tertentu," tegasnya.
Sedangkan pengurus perkumpulan pedagang pasar rakyat perumnas wayhalim (By) saat dikonfirmasi tidak mengetahui kesepakatan itu, "PPPR pasar perumnas wayhalim hanya bertugas menata lapak pedagang yang akan berjualan takjil dibulan ramadhan, mengenai biaya kami tidak dilibatkan," pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan pengurus PPPR wayhalim lainnya (Bs) mengatakan, benar ada biaya yang ditentukan pengelola pasar setiap lapaknya dan ditambah biaya kebersihan setiap hari. "PPPR pasar perumnas wayhalim dilibatkan sebagai penataan lapak pedagang takjil, mengenai biaya apapun kami tidak diberitahu," jelasnya (Putra/Lampung).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.